Melihat dunia yang terlalu indah melekakan aku. Hingga aku tak pernah terfikir pencipta alam yang aku leka lihat ini sudah tentu jauh lebih indah.

Apa yang aku kisahkan ialah isi alam ini sahaja. Keindahan makhluk yang turut seangkatan denganku lek4.

Mata yang terang melihat keindahan dunia tak berkerdip ini sebenarnya but4.

Telinga yang mendengarkan dendangan lalai ini sebenarnya tuli.
Anggota yang leka menjalankan m4ksi4t ini sebenarnya kudung.

Setelah satu-satu bukti yang dia tunjukkan kepada aku dengan penuh belas, kasih, dan lembut aku biarkan sahaja. Langsung tidak aku endahkan.

Tapi dengan somb0ng dan 4ngkuhnya aku masih meminta-minta. Aku benar-benar but4.

Sehingga aku akhirnya tersandar sendiri dan berfikir, tingginya kasih sayang Dia padaku sehingga dengan penuh lembut Dia menegurku.

Aku langsung tidak m4lu, memekik-mekik di saat Dia menguji aku. Mempersoalan ketidak adilan dunia yang aku sendiri cipta.

Tapi hanya senyap dan bergelumang dalam m4ksi4t saat keindahan dan kesenangan Dia limpahkan kepadaku.

Masih lagi berani aku mempersoalkan kasih sayangNya pada aku. Sungguh tak m4lu manusia yang diberi akal ini.

Perjanjian demi perjanjian yang aku janjikan di luh mahfuz aku ingkari. Pengingkaran dibuat tanpa henti dan penyesalan.

R0h meronta meminta penyesalan untuk menyelamatkannya dari jasad yang haloba. Namun terus menerus r0h kelaparan menagihkan makanannya iman.

Sehinggalah tibanya masanya bercer4i r0h dari jasad, muncullah penyesalan. Tapi sudah terlambat, Tuhanmu telah memanggilmu menghadapnya.

Tempoh yang panjang diberi untuk kamu menyambut penyesalan tapi, kenapa memilih di saat Tuhanmu memanggilmu balik?

Yang tinggal hanyalah talqin untuk mereka di atas bukan di bawah.

 

Apa Pendapat Anda? Dah Baca, Jangan Lupa Komen Dan Share Ya. Terima Kasih! SK Press

Sumber : Iluvislam